Cokro manggiring filosofi bola bundar siklus hidup dan memahaminya



Konsep cokro manggilingan yang diambil dari filosofi bola yang bundar, seperti yang dipahami oleh Ronggowarsito, memang mencerminkan pemikiran tentang sifat berputar dan dinamika kehidupan. Pemahaman ini kemudian dihubungkan dengan gagasan triwi kromo dari Ki Ageng Surya Mataram, yang merupakan metode untuk menghadapi dan mengatasi perputaran kehidupan.


Langkah-langkah dalam triwi kromo ini, yaitu menguasai masa kini, masa lalu, dan masa depan, memberikan suatu pandangan holistik terhadap kehidupan. Di bawah ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing langkah:


A. Menguasai Masa Kini:

   - Menekankan pentingnya bertindak dengan maksimal pada saat sekarang.

   - Merupakan hasil dari keputusan dan perbuatan di masa lalu.

   - Tujuannya adalah menciptakan masa depan yang lebih baik dan cerah dengan tindakan positif pada saat ini.


B. Menguasai Masa Lalu:

   - Menggunakan masa lalu sebagai dasar untuk introspeksi dan muhasabah.

   - Menghindari pengulangan kesalahan yang telah terjadi.

   - Memberikan kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dan dosa-dosa yang mungkin telah dilakukan, baik yang disadari maupun tidak.


C. Menguasai Masa Depan:

   - Mengambil hikmah dari pengalaman masa lalu untuk mengarahkan langkah di masa depan.

   - Menyusun rencana yang tepat dan sistematis, memahami konsekuensi dari setiap tindakan.

   - Berusaha menciptakan masa depan yang sesuai dengan harapan melalui pembelajaran dari pengalaman dan kesalahan.


Pendekatan ini memberikan konsep keseluruhan untuk menghadapi perputaran kehidupan dan mengelolanya dengan bijaksana. Dengan memahami dan menguasai aspek-aspek tersebut, seseorang diharapkan dapat mencapai kehidupan yang lebih bermakna dan seimbang.


Referensi : Satrio Paningit kepaningitan dari yang sejati

: Menaklukan Cokro manggilingan atau roda kehidupan