Elemen pokok dan kunci kidung rumeksa ing wengi

 


Pada kesempatan kali ini adalah  informasi mengenai kidung "Rumeksa Ing Wengi" dari Kanjeng Sunan Kalijaga. Kidung tersebut memang memiliki makna mendalam dan sarat dengan nilai-nilai Islam. Mari kita bahas beberapa elemen kunci dari kidung tersebut:


1. Bahasa Jawa:

Sunan Kalijaga memilih menggunakan bahasa Jawa dalam kidung ini, mungkin karena beliau menyadari bahwa penggunaan bahasa Arab dapat membuat masyarakat menghafal tanpa memahami makna yang sebenarnya. Dengan menggunakan bahasa Jawa, beliau ingin memastikan bahwa makna dan kandungan dari doa tersebut dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat.


2. Makna Doa Tolak Bala:

Kidung "Rumeksa Ing Wengi" memiliki makna sebagai doa tolak bala atau mantra keselamatan hidup manusia. Doa ini mencakup perlindungan dari segala bentuk bahaya, termasuk godaan setan dan ancaman yang datang dari segala arah.


3. Karakteristik Masyarakat pada Saat Itu:

Sunan Kalijaga diyakini memahami karakteristik masyarakat pada zamannya. Penggunaan bahasa Jawa dan penyampaian pesan melalui kidung dapat mencerminkan kebijakan beliau yang bijaksana dalam berinteraksi dengan masyarakat.


4. Isi Kidung Rumeksa Ing Wengi:

Kidung ini mengandung serangkaian kalimat yang mengingatkan manusia untuk teguh dan berserah diri kepada Tuhan dalam menghadapi kesulitan hidup. Selain itu, kidung ini juga menyebutkan nama-nama nabi dan tokoh-tokoh agama sebagai bentuk penghormatan dan doa kepada mereka.


5. Penggunaan Simbol dan Metafora:

Kidung ini menggunakan simbol-simbol dan metafora, seperti "kapuk tibaning wesi" (seperti kapuk terbang besi) atau "songing landak gunaning wong lemah" (seperti pohon kurma yang tegak di tengah badai). Hal ini dapat membawa pesan-pesan spiritual dan moral dengan cara yang lebih mendalam.


6. Menghubungkan Manusia dengan Tuhan:

Kidung ini menghubungkan manusia dengan Tuhan melalui nama-nama nabi, membangun ikatan spiritual antara pencipta dan ciptaan-Nya.


Penting untuk diingat bahwa interpretasi terhadap kidung ini bisa bervariasi, dan setiap orang dapat menemukan makna yang berbeda sesuai dengan pemahaman dan pandangan mereka terhadap agama dan spiritualitas.


Referensi : Satrio Paningit kepaningitan dari yang sejati

: Mantra Kidung rumekso ing wengi tolak bala sunan kali jaga